-->

Fenomena Mager, Lawan Kemalasan dengan Perubahan

Advertisemen
 Mager Malas Gerak
Pasti kita semua gak asing dong dengan kata MAGER dan GABUT. Nah, ini nih penyakit yang paling buahaya banget buat setiap umat manusia. Beneran deh, Gak gak lebay kok. Jadi kamu gak percaya? Coba yuk kita bahas.

Sebelumnya aku mau sindir-sindir dulu ah...
Hihi

Ciyee yang lagi mager, kerjaannya tidur-tiduran di atas kasur ditemani semilir angin dari kipas yang menambah tingkat kemageran. Uhuk
Ciee yang lagi mager gara-gara kekenyangan abis makan. Rasanya berat badan meningkat drastis sehingga membuat daya gerak tubuh menjadi kurang elastis. Alias mager lagi mager lagi. Uhuk
Ciee yang yang lagi menikmati liburan. Ga ada kerjaan yang pasti.Gabut gitu ga jelas mau ngapain. Bingung mau berbuat apa sehingga lagi-lagi mager. Tiduran sambil main hp lalu liat sosmed sampai waktu tak terasa berlalu begitu saja.

Aduh aduh... Emang mager itu apa sih? Kalau kata anak muda kekinian, mager itu adalah males gerak.

Sebenernya hanya kata ganti dari kata "malas". Tapi mungkin kalau mager ini lebih kronis dari malas.

Soalnya buat gerak aja malas. Terus gimana buat ngelakuin yang lain? Jangan-jangan nanti ada yang lebih kronis lagi dari mager yaitu mafas alias malas nafas. Wah serem banget yah. Hehe

Sadar atau tidak lagi-lagi mager bikin kita jadi lupa kalau syarat diakuinya kita sebagai makhluk hidup salah satunya adalah dengan bergerak.

Nah, kalau udah mager terus gimana mau diakui sebagai makhluk hidup? Hayoo.. #Matisuri

Mager membuat hidup jadi mati. Padahal orang mati aja ingin sekali bisa hidup lagi. Lah kita yang masih hidup kenapa ingin seolah-olah jadi mati? #Wayoloh

Pergerakan adalah tanda kehidupan. Seperti alam semesta ini yang juga bergerak. Bayangkan kalau tiba-tiba bumi ini kena virus mager juga? Waduh bahaya gais.

Mager merupakan pintu gerbang penyesalan. Awalnya mager terus jadi hilang gairah untuk beraktivitas sehingga menunda segalanya dan akhirnya tiada yang terselesaikan. Maka semua yang diawali dengan 'mager' akan berujung pada ketiadaan.

Hati-hati pada zona nyaman gais, karena disana mager bisa mudah sekali tumbuh.

Jadi ingat seorang teman bercerita tentang kesederhanaan Rasulullah. Rasul tidur tidak diatas kasur yang nyaman apalagi ruangan kamar yang ber-AC, beliau hanya tidur beralaskan semacam tikar yang keras. Kenapa? Karena tidur bagi beliau hanyalah sesaat. Ya hanya untuk Istirahat,  bukan menjadi suatu aktivitas menjadi priotas utama.

Tetapi tidurnya Rasulullah itu sebentar dan berkualitas. Jadi mana sempat Rasulullah mager dan tidur-tiduran saat ga ada kerjaan. Bahkan Rasulullah gak pernah mager karena terus melakukan kebaikan. Setelah selesai pekerjaan maka lakukan pekerjaan yang lainnya.

Analogi sederhana kalau kita memelihara kemageran kita :
  1. Bayangin air yang tergenang. Diam. Gak bergerak. gimana? jadi kelam kan? bau juga dan banyak kotoran. Hiiii
  2. Bayangkan mesin mobil yang udah lamaaa banget gak di pake. sampe dingin gitu mesinnya. Eh pas kita mau nyalahin susah banget hidupnya. Udah gitu harus dipanasin dulu lagi. Alias lamaaa banget.
Yaaa ibaratnya tuh diri kita seperti air atau mesin. Kalau kelamaan diam akan rusak.

Lantas, gimana cara ngilangin rasa mager kalau iman kita  lagi turun? ditambah terkadang mood nya kurang baik :(

Dalam Alquran surat Al-A'raf ayat 16-17 disebutkan bahwa:
Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan menghalangi-halangi mereka dari jalan Engkau yang lurus, (QS. 7:16) kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).’ (QS. 7:17)” (al-A’raaf: 16-17)

Kalau kita mager pasti lama-lama iman akan jadi lemah. Bisa juga karena iman kita lemah kita bisa jadi mager dalam melakukan kebaikan.

Salah satu sebabnya adalah karena godaan syaitan yang luar biasa semangat untuk menggoda kita.

Ketika iman sedang turun paling enak kalau kita ada temen yang ngingetin kita untuk kembali pada Allah. Sederhana banget, tapi kadang kita perlu sentilan - sentilan halus untuk kembali rajin lagi seperti biasanya.

Selain itu kalau iman sedang turun, periksa lagi niat ibadah kita. Periksa juga tilawah kita. Periksa semua amalan yang udah kita lakukan.

Sementara cara ngedidik diri kita biar ga mager, gimana?

Caranya... Untuk awal mulanya itu kita harus pake ilmu "PAKSAIN".

Kalau lagi mager akut,  langsung bangun dan istighfar. Berdzikir membuat kita menjadi ingat Allah. Membuat syaitan kabur. Dan insyaAllah bisa mengurangi rasa malas.

Kalau udah, paksain gerak nih, coba bangun mood yang baik dulu. Setiap kita pasti sudah tahu bagaimana cara mengembalikan mood dirikita sendiri.

Selanjutnya langsung aja kerjakan sampai tuntas. Ingat Jangan ditunda - tunda lagi kalau mood udah ningkat.

Soalnya kebaikan itu kayak rantai, sambung menyambung. Kalau satu putus akan susah lagi nyambunginnya.
So yuk gais, kita basmi kemageran ini. Mari kita ganti mager (males gerak) jadi seger (segera gerak). Obatnya mager itu ya menyegerakan. Kalau terlalu lama mencari alasan untuk bertindak maka mager akan semakin mengakar pada diri.

Kalau sudah menyelesaikan satu perkerjaan maka kerjakan pekerjaan yang lain. Tidak boleh ada kesia-siaan lagi. Jangan sampai nanti dicatatan amal kita banyak tulisan 'mager' apalagi amal buruk yang disebabkan oleh mager.

Teruslah jadi pemuda yang SEGER. Menyegerakan kebaikan dan terus mengajak yang lainnya untuk berbuat baik.

Stop pemuda MAGER! Ciptakan pemuda SEGER! Segera Gerak untuk kebaikan.

Salam, Inspirator Muslimah!
Oleh Asrida Juliana, Inspirator Muslimah
Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments