Advertisemen
Tahun Baru Hijriah adalah salah satu hari besar bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia. Peringatan setiap setahun sekali itu untuk mengenang peristiwa hijrahnya Rasulullah saw. dan para sahabatnya dari Mekkah menuju Madinah.
Sudah menjadi tradisi yang baik di beberapa negara dan pelosok negeri dalam menyambut tahun baru islam dengan berdoa bersama, duduk berkumpul dan mudzakarah, mengisi dengan tausiyah-tausiyah agama.
Tidak ketinggalan Kabupaten Kuningan, Sabtu (01/10) juga turut memeriahkan Tahun Baru Hijriyah ini sekaligus Tasyakkuran hari jadi kota kuningan ke 518. Antusias warga kabupaten kuningan Jawa Barat dapat terlihat sejak sore mulai padat di tempat acara, pendopo kuningan yang terletak di jalan protokol, ribuan warga tumpah ruah di acara tersebut.
Sudah menjadi tradisi yang baik di beberapa negara dan pelosok negeri dalam menyambut tahun baru islam dengan berdoa bersama, duduk berkumpul dan mudzakarah, mengisi dengan tausiyah-tausiyah agama.
Tidak ketinggalan Kabupaten Kuningan, Sabtu (01/10) juga turut memeriahkan Tahun Baru Hijriyah ini sekaligus Tasyakkuran hari jadi kota kuningan ke 518. Antusias warga kabupaten kuningan Jawa Barat dapat terlihat sejak sore mulai padat di tempat acara, pendopo kuningan yang terletak di jalan protokol, ribuan warga tumpah ruah di acara tersebut.
Acara tahunan yang mengambil tema "Kuningan Cinta Rasul" berjalan semarak dan penuh khidmat tidak lepas dari dukungan Pemerintah Kabupaten Kuningan bekerjasama Jalsah Itsnain Majelis Rasulullah SAW Jawa Barat dan seluruh masyarakat kuningan.
"Kuningan Cinta Rasul" juga dihadiri oleh Bapak Gubernur Jawa Barat H. Ahmad Heryawan,LC ( Kang Aher ), Bupati Kuningan H. Acep Purnama, Dandim Kuningan dan Cirebon, Kapolres Kuningan dan Cirebon, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS, Sesepuh Cirebon, Ketua MUI Kab.Kuningan, Ketua PC NU Kab. Kuningan
Para Tamu :
- Syekh Ahmad Al Khatib (Tarim - Hadramaut - Yaman)
- Alhabib Abdullah Al Haddad (Tegal)
- Syekh Ridwan Al Amry (Jakarta)
Serta para tamu-tamu besar lainnya.
"Kuningan Cinta Rasul" juga dihadiri oleh Bapak Gubernur Jawa Barat H. Ahmad Heryawan,LC ( Kang Aher ), Bupati Kuningan H. Acep Purnama, Dandim Kuningan dan Cirebon, Kapolres Kuningan dan Cirebon, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS, Sesepuh Cirebon, Ketua MUI Kab.Kuningan, Ketua PC NU Kab. Kuningan
Para Tamu :
- Syekh Ahmad Al Khatib (Tarim - Hadramaut - Yaman)
- Alhabib Abdullah Al Haddad (Tegal)
- Syekh Ridwan Al Amry (Jakarta)
Serta para tamu-tamu besar lainnya.
Bapak Gubernur Jawa Barat yang akrabnya dipanggil Kang Aher, dalam kata sambutannya memberikan apresiasi dan mendukung kegiatan bermanfaat seperti ini, setidaknya peringatan Hijriyah bisa dijadikan momentum untuk setiap jiwa bisa hijrah dari hal-hal yang negatif menuju hal-hal yang positif, tidak cuma bermanfaat untuk dirinya, namun keluarga,masyarakat dan bangsa ini, khususnya untuk agama Islam.
Tausiyah-tausiyah yang disampaikan Guru mulia kita Alhabib Quraisy Baharun dan Syekh Ridwan Al-Amri, juga mengandung pesan yang sama bahwa agar kita bisa mengambil hikmah dari peristiwa Hijrah sesungguhnya. 8 Point penting dalam tausiyah beliau diantaranya adalah:
Pertama; Mempopulerkan sistem penanggalan Hijriyah dan menampakkan kesakralannya karena ia merupakan sistem penanggalan Islam yang berhubungan dengan momen hijrahnya Rasulullah saw. dan karena penanggalan bulan Hijriyah merupakan penanggalan bulan Qomariyah yang berhubungan dengan rotasi bulan, dan Rasulullah saw. Mengajarkan kita menggunakan bulan-bulan ini dalam masalah ibadah dan lainnya.
Kedua; Mengingatkan kembali umat Islam pada peristiwa hijrah, dan menautkan mereka pada hikmah dan pelajarannya agar mereka mengetahui sunnatullah dan karakter dari dakwah Islam.
Ketiga; Mempertegas rekayasa dan tipu daya musuh-musuh Islam zaman dulu dan sekarang yang tidak ada henti-hentinya mengerahkan segenap daya, upaya dan usahanya untuk menjauhkan umat manusia dari dakwah Islam.
Keempat; Memperkenalkan kepada generasi muda akan momen kepahlawan dari generasi muda sahabat dalam momen hijrah dan momen-momen lainnya dalam sejarah Islam. Sebagaimana Ali bin Abi Thalib yang tatkala itu masih berusia belia mempunyai peran penting dan pengorbanan besar dalam kesuksesan hijrahnya Rasulullah saw. Beliau berperan bak kelinci percobaan yang ditugaskan untuk menggantikan posisi Rasulullah saw. di atas tempat tidurnya yang seyogyanya menjadi tempat kejadian kejahatan besar.
Kelima; Menegaskan kedudukan mulia bagi Abu Bakar ra. dan keluarganya di sisi Rasulullah saw. atas peran besar yang dilakukannya pada momen-momen sebelum hijrah dan setelahnya. Demikian juga kedudukan mulia para sahabat khususnya sepuluh orang yang dijamin masuk surga, dan lebih khusus lagi adalah keempat khulafa`ur-rasyidin.
Tausiyah-tausiyah yang disampaikan Guru mulia kita Alhabib Quraisy Baharun dan Syekh Ridwan Al-Amri, juga mengandung pesan yang sama bahwa agar kita bisa mengambil hikmah dari peristiwa Hijrah sesungguhnya. 8 Point penting dalam tausiyah beliau diantaranya adalah:
Pertama; Mempopulerkan sistem penanggalan Hijriyah dan menampakkan kesakralannya karena ia merupakan sistem penanggalan Islam yang berhubungan dengan momen hijrahnya Rasulullah saw. dan karena penanggalan bulan Hijriyah merupakan penanggalan bulan Qomariyah yang berhubungan dengan rotasi bulan, dan Rasulullah saw. Mengajarkan kita menggunakan bulan-bulan ini dalam masalah ibadah dan lainnya.
Kedua; Mengingatkan kembali umat Islam pada peristiwa hijrah, dan menautkan mereka pada hikmah dan pelajarannya agar mereka mengetahui sunnatullah dan karakter dari dakwah Islam.
Ketiga; Mempertegas rekayasa dan tipu daya musuh-musuh Islam zaman dulu dan sekarang yang tidak ada henti-hentinya mengerahkan segenap daya, upaya dan usahanya untuk menjauhkan umat manusia dari dakwah Islam.
Keempat; Memperkenalkan kepada generasi muda akan momen kepahlawan dari generasi muda sahabat dalam momen hijrah dan momen-momen lainnya dalam sejarah Islam. Sebagaimana Ali bin Abi Thalib yang tatkala itu masih berusia belia mempunyai peran penting dan pengorbanan besar dalam kesuksesan hijrahnya Rasulullah saw. Beliau berperan bak kelinci percobaan yang ditugaskan untuk menggantikan posisi Rasulullah saw. di atas tempat tidurnya yang seyogyanya menjadi tempat kejadian kejahatan besar.
Kelima; Menegaskan kedudukan mulia bagi Abu Bakar ra. dan keluarganya di sisi Rasulullah saw. atas peran besar yang dilakukannya pada momen-momen sebelum hijrah dan setelahnya. Demikian juga kedudukan mulia para sahabat khususnya sepuluh orang yang dijamin masuk surga, dan lebih khusus lagi adalah keempat khulafa`ur-rasyidin.
Keenam; Menegaskan perhatian Rasulullah saw. akan pentingnya berusaha. Beliau bersama Abu Bakar ra. telah mengerahkan segenap usahanya untuk menyusun strategi dan persiapan. Namun, meskipun begitu beliau tetap bertawakal kepada Allah swt. bukan kepada usaha yang telah dilakukannya.
Ketujuh; Pentingnya menghidupkan kembali semangat persaudaraan di antara sesama kaum muslimin dan menegaskan hubungan eratnya dengan keimanan kepada Allah swt. Semangat persaudaraan yang dihidupkan kembali adalah semangat persaudaraan untuk saling mengayomi dan membantu dalam kebaikan dan ketakwaan.
Kedelapan : Menegaskan kembali pentingnya menghidupkan kembali peran masjid dan menguatkan hubungan dengannya serta pencetakan kader-kader yang mampu memenej masjid dan mengembalikan peran utamanya untuk menyelesaikan permasalahan umat, tempat mentarbiyah umat,tempat menyadarkan umat dan mengaktifkan lagi perannya dalam mendirikan agama dan mengaplikasikan nilai-nilai Islam.
Besar harapan kita semua, semoga kegiatan acara tahunan ini bisa terus menjadi agenda tahunan di Kabupaten Kuningan Jawa Barat. (Ust.Muhammad MA)
Ketujuh; Pentingnya menghidupkan kembali semangat persaudaraan di antara sesama kaum muslimin dan menegaskan hubungan eratnya dengan keimanan kepada Allah swt. Semangat persaudaraan yang dihidupkan kembali adalah semangat persaudaraan untuk saling mengayomi dan membantu dalam kebaikan dan ketakwaan.
Kedelapan : Menegaskan kembali pentingnya menghidupkan kembali peran masjid dan menguatkan hubungan dengannya serta pencetakan kader-kader yang mampu memenej masjid dan mengembalikan peran utamanya untuk menyelesaikan permasalahan umat, tempat mentarbiyah umat,tempat menyadarkan umat dan mengaktifkan lagi perannya dalam mendirikan agama dan mengaplikasikan nilai-nilai Islam.
Besar harapan kita semua, semoga kegiatan acara tahunan ini bisa terus menjadi agenda tahunan di Kabupaten Kuningan Jawa Barat. (Ust.Muhammad MA)
Advertisemen