Advertisemen
DOA dalam segala keadaan adalah boleh, dianjurkan dan sangat baik. Allah bahkan memerintahkan hambaNYA untuk berdoa memohon kepadaNYA. Allah mewahyukan:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Dan Rabbmu berkata, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. (QS, Ghafir: 60)
Rasulullah saw bahkan mengajarkan umatnya untuk memanfaatkan waktu-waktu mulia guna berdoa agar doa tersebut lebih terkabul dan menghasilkan pahala lebih besar.
RAMADHAN secara keseluruhan adalah mulia, hanya saja ada waktu-waktu yang lebih mulia dan mustajab untuk berdoa, di antaranya adalah SAAT BERBUKA PUASA. Rasulullah saw bersabda:
Rasulullah saw bahkan mengajarkan umatnya untuk memanfaatkan waktu-waktu mulia guna berdoa agar doa tersebut lebih terkabul dan menghasilkan pahala lebih besar.
RAMADHAN secara keseluruhan adalah mulia, hanya saja ada waktu-waktu yang lebih mulia dan mustajab untuk berdoa, di antaranya adalah SAAT BERBUKA PUASA. Rasulullah saw bersabda:
إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ
Sesungguhnya setiap orang yang berpuasa ketika berbuka memiliki doa yang mustajab. (Hadits Hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah)
Dalam berbagai riwayat disebutkan, setelah berbuka dengan beberapa butir kurma atau air, Rasulullah saw membaca doa berikut:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ
Duhai Allah, hanya untukMU aku berpuasa dan dengan rezekiMU pula aku telah berbuka. (Hadits Dhoif Diriwayatkan Oleh Abu Dawud)
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الاْءَجْرُ إنْ شَاءَ الله
Dahaga telah sirna, urat-urat telah basah, dan insya Allah pahala pun telah diraih. (Hadits Hasan riwayat Abu Dawud)
Selain doa di atas, para sahabat juga mengarang doa sendiri saat berbuka. Karena itulah selain mengamalkan doa-doa yang diajarkan Nabi dalam berbagai riwayat, para sahabat juga mengarang doa sendiri, ketika berbuka. Sayidina ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash beliau setelah berbuka membaca doa berikut:
Selain doa di atas, para sahabat juga mengarang doa sendiri saat berbuka. Karena itulah selain mengamalkan doa-doa yang diajarkan Nabi dalam berbagai riwayat, para sahabat juga mengarang doa sendiri, ketika berbuka. Sayidina ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash beliau setelah berbuka membaca doa berikut:
اَللّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِيْ وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِيْ ذُنُوْبِيْ
Duhai Allah sesungguhnya aku memohon kepadaMU dengan berkat rahmatMU yang meliputi segala sesuatu, tolong ampuni semua dosaku. (Diriwayatkan oleh Imam Baihaqi)
Adapun Sayidina ‘Abdullah bin Umar bin Khothob setelah berbuka beliau membaca doa berikut:
Adapun Sayidina ‘Abdullah bin Umar bin Khothob setelah berbuka beliau membaca doa berikut:
يَا وَاسِعَ الْمَغْفِرَةِ اِغْفِرْ لِيْ
Duhai yang Maha Luas ampunanNYA, tolong ampuni aku. (Diriwayatkan oleh Imam Baihaqi)
Baca juga: Hukum Mengamalkan Hadits Dhoif
Karena itu SUNGGUH ANEH jika ada ORANG YANG MENGAJAK KITA MENINGGALKAN DOA yang berasal dari Rasulullah saw HANYA KARENA HADITSNYA DHOIF, sementara mayoritas ulama menganjurkan untuk mengamalkan Hadits Dhoif sehubungan dengan keutamaan amal saleh dan doa salah satu di antaranya. Bahkan dalam hal doa, menyusun doa sendiri saja dianjurkan selama berdoa kebaikan.
Oleh Habib Novel bin Muhammad Alaydrus
Advertisemen